Daftar Rujukan Vs Daftar Pustaka

Kalau selama ini kita memahami yang keliru, lalu disebarkan, kekeliruan itulah yang terus kita bawa dan kita yakini”.

Buat Mahasiswa yang sekarang dalam tahap Skripsi, ada baiknya membaca tulisan ini sebagai bahan pengaya tentang hal-hal yang bersangkutan dengan karya tulis dalam ruang lingkup akademis.

 

Artikel diambil dari: Sumber

Perbedaan mendasar daftar rujukan atau references dan daftar pustaka atau bibliography.

Daftar rujukan adalah daftar bahan-bahan yang dirujuk langsung di dalam teks (buku, makalah, majalah, surat kabar, atau media daring) dan tentu sudah pasti tersebut di dalam teks. Karena itu, daftar rujukan kerap digunakan dalam karya-karya akademis agar penguji atau dosen dapat meneliti langsung sumber referensi yang digunakan oleh penulis, contohnya dalam artikel ilmiah di jurnal, makalah, skripsi, disertasi, dan tesis. Daftar rujukan jelas lebih disukai pada karya akademis karena sifatnya yang terbatas sehingga para penguji, penyunting, ataupun dosen dapat melakukan verifikasi silang antara teks dan sumber yang dirujuk. Rujukan dalam teks dapat berupa catatan perut (in-notes), catatan kaki (foot notes), dan catatan akhir (end notes). Di dalam daftar rujukan biasanya juga tercantum nomor halaman dari sumber bacaan yang dirujuk langsung.

Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang memperkaya tulisan sehingga tetap dicantumkan penulis dengan atau tanpa dirujuk langsung di dalam teks. Daftar pustaka alhasil memuat semua daftar bacaan sang penulis yang disusun berdasarkan alfabetis, sama halnya dengan daftar rujukan (references), tanpa memuat nomor halaman dari bagian sumber yang dirujuk.

Jadi, itu perbedaan mendasarnya dan  banyak hal dalam penerbitan buku merupakan konvensi. Namun, rujukan yang digunakan disini adalah buku-buku gaya selingkung (house style book) seperti Modern Language Association Handbook (MLA), The Australian Editing Handbook, atau The Chicago Manual of Style. Dalam buku gaya selingkung itu tersurat perbedaan antara references dan bibliography karena hal ini pun di luar negeri sering menimbulkan kerancuan.

Sebuah situs yang memuat banyak hal tentang perbedaan yaitu http://www.differencebetween.net juga mengungkap perbedaan mendasar antara daftar rujukan dan daftar pustaka.

Bibliography is listing all the materials that have been consulted while writing an essay or a book. References, on the other hand, are those that have been referenced in your article or book.

Dalam The Australian Handbook (1996: 76), bahkan disebutkan bahwa di dalam bibliografi (daftar pustaka) dapat dibedakan karya yang dikutip langsung (references) dan daftar bacaan lanjutan (suggested further reading) dengan memberinya subbab khusus. Jadi, pengertian bibliografi pun tersirat sebagai daftar yang memuat lengkap sumber bacaan maupun sumber referensi langsung.

Jadi, dalam buku-buku umum populer, Anda justru akan menemukan lebih banyak penggunaan daftar pustaka dibandingkan daftar rujukan. Pada buku-buku umum populer itu memang banyak buku yang dijadikan sumber bacaan penulis, tetapi tidak dirujuk atau dikutip langsung di dalam teks–fungsinya hanya sebagai pengaya informasi.

Sebenarnya, dari penamaannya saja sudah tersirat perbedaannya. Daftar rujukan berarti daftar bahan-bahan yang dirujuk. Adapun daftar pustaka berarti daftar kepustakaan, apakah itu buku, majalah, surat kabar, atau media daring (online)–tidak ada kesan itu dirujuk.

***

Bisa di analogikan juga kerancuan yang sama terjadi ketika banyak akademisi maupun lembaga akademis kita tidak dapat membedakan antara pengantar (foreword) dan prakata (preface).  Logikanya juga dapat berterima bahwa kata pengantar ditulis oleh orang lain (diantarkan) dan prakata ditulis oleh penulis sendiri; tentulah tidak dapat asal dipertukarkan atau dianggap sama saja.

Kata pengantar berisikan apresiasi tokoh (yang diminta memberi kata pengantar) terhadap buku dan juga terhadap penulisnya. Jika pun ada kritik, sifatnya tetap menghargai. Adapun prakata berisikan uraian tujuan mengapa penulis menulis karya tersebut dan untuk siapa (pembaca sasaran) karya itu dituliskannya. Biasanya di dalam prakata, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantunya. Namun, jika yang diucapi terima kasih banyak atau ingin dikhususkan, tempatnya bernama “ucapan terima kasih” atau “acknowledgement”.